Selasa, 19 Mei 2009

Indonesia let us to be a SUPERHUMAN

Other country can't beat my country, I guess!

Di sektor pendidikan, lebih tepatnya. Tampak banget! Gue aja sampai ternganga kadang melihat gencar nya Pemerintah republik Indonesia mengubah kami, siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas, untuk menjadi manusia luar biasa. Dimulai dengan hanya ada 2 penjurusan kelas di setiap Sekolah Menengah Atas dan kasus yang selalu menjadi pantauan berbagai oknum, Ujian Akhir Nasional.

Sensasional!
Semua orang yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas harus melewati Ujian Akhir Nasional untuk mencapai bangku Universitas.
Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris itu umum nya, Geografi, Akuntansi dan Ekonomi untuk IPS dan Kimia, Fisika dan Biologi untuk IPA.
Sering banget terlintas di kepala gue : Apakah semua orang pintar harus di kategorikan dari mata pelajaran tersebut ? Apakah mereka semua mendapat grade A dalam mata pelajaran tersebut ? But yes, we did. Wow! What a superhero we are!

NEM palsu yang di banggakan bangsa
Quote yang gue rasa pas dengan kondisi ini adalah : Semakin pemerintah menaikkan standar ke-superhuman-an kami, semakin sulit itu semua, semakin pintar kami dalam mengambil jalan pintas. Hahaha. Sounds great! Mudah-mudahan lo ngga munafik ketika membaca coretan gue ini. Hey! 90% anak Indonesia mencontek pada saat Ujian Akhir Nasional. Fakta yang miris. Harusnya oknum yang memiliki tanggung jawab atas generasi penerus bangsa ini seperti ditampar melihat fakta yang ada. Atau malah oknum tersebut yang melanggar apa yang mereka tulis, rancang dan publikasikan sendiri hanya demi uang semata ? Ironis sekali.

Dan ketika kelulusan SMA terlewati, Universitas Menanti.
Kenapa ya mau kuliah aja susah ? Mungkin itu bukan cuma gerutuan gue seorang dan bukan juga bermaksud menuangkan curahan hati pribadi disini. Gue dengan mata kepala sendiri melihat teman-teman se perjuangan gue waktu mendaftar di salah satu Universitas Negri. Horrible! Clever was so yesterday! But you can get it with your money. Banyak sekali yang menangis sehabis mengikuti tes seleksi masuk Universitas tersebut. Gue miris banget liat soal-soalnya. Oh! Itu sangat di luar kepala, saking di luar nya sampai ga masuk-masuk lalu membentuk sebuah kalimat : tidak tahu apa-apa, sial! Merasakan seperti ditusuk-tusuk ketika mereka yang tidak ber-otak tapi ber-harta mendapatkan bangku Universitas yang gue incar dengan gampangnya.

Lalu kemana ya penting nya nilai dari Ujian Akhir Nasional itu ? Yang membuat hati kami dag-dig-dug, Yang membuat semua jadi sholat tahajud. Di mana nilai rata-rata kami tercantum sembilan koma lima. Di mana kami telah sukses menjadi manusia serba tahu dan memenuhi harapan oknum-oknum tertentu dan seperti menambahkan beban kepada adik kelas kami. Lama-lama kami bisa mati.